Author : Monita Rinjani
Genre : Romance
Length : Chapter
Cast : Suzy Miss A
Myungsoo Infinite
Kim Soo Hyun
Main Cast : Dongho U-kiss, Iu, Sulli f(x). Kriss Exo-M
Note* : Ini ff ciptaan mimin sendiri,
berasal dari imajinasi mimin sendiri No Bash Please. Copas..... Ijin Dulu
Nde...!
( Itu kah kau ? aku tak
percaya )
Suzy berjalan mengelilingi rak buku.
Ia menyentuh bukunya satu-persatu. Ia mengernyit dan mulai berjinjit untuk
mengambil buku yang ingin ia ambil. Ia melonjak dan seketika ia terjatuh.
Petugas perpustakaan yang melihatnya pun hanya mendelik kearahnya. Suzy pun
bangkit sambil mengelus pantatnya. Pandangannya pun seketika teralih dengan
suara buku yang terjatuh dari ujung rak itu. Suzy mulai berjalan kearah suara
itu. Ia pun kaget saat melihat L tengah tertidur disana. Suzy berjongkok dan
memandangi wajah L. Ia pun menyentuh alis L dan berkata.
“alis ini, sepertinya aku pernah
melihatmu. Tapi bukan Stalker itu. “ gumam Suzy.
Seketika L membuka matanya dan Suzy
pun kaget.
Suzy Pov
Aissh
tugas ini mulai menggerogoti otakku, kenapa harus aku. Dan lagi, kenapa semua
bahan tugas ini sangat sulit ku temukan. Membuatku seperti orang gila.
Melompat-lompat seperti pocong dan inilah akibatnya, semua melihat kearahku dan
aku terjatuh. Tunggu sepertinya aku mendengar buku yang terjatuh. Aku berjalan
mengendap-endap kearah suara itu. Aku mulai berjongkok dan melihat L terlelap
disana. Ini membuatku kacau. Tapi sejenak ku pandangi wajahnya dan ku sentuh
alisnya. Sepertinya aku pernah melihat alis dan mata secantik ini. Tak itu tak
mungkin, dia seorang stalker. Tidak mungin itu dirinya. Kacau dia terbangun.
Suzy Pov
End
Author Pov
L membuka
matanya dan dengan seketika ia memegang tangan Suzy. Ia terbangun dari tidurnya
dan hanya memasang wajah datar kepada Suzy. Suzy mulai gugup. Ia takut dengan
apa yang akan terjadi selanjutnya. L pun mengangkat tangannyaseperti akan
menghempaskannya kearah Suzy. Suzy Menutup matanya dan berteriak pelan.
Tiba-tiba ada sesuatu yang jatuh ke pangkuannya, sebuah buku yang hendak ia
ambil tadi. Suzy membuka matannya dan melihat ke sekeliling, ia melihat L yang
sedang mengambilkan semua buku yang hendak ia ambil. Suzy hanya
terbengong-bengong melihat semua itu. L pun hanyaberlalu meninggalkan Suzy yang
masih shock melihat semua itu.
Suzy pun
tanpa pikir panjang mengambil semua buku itu dan membawanya ke meja. Ia membuka
sebuah bukan sambil memainkan pulpennya. Ia masih memikirkan kejadian tadi dan
menjerit kesal karena ia tak tau apa-apa dengan kejadian tadi. Karena itu, Suzy
mendapat hadiah pukulan buku dari petugas perpustakaan. Ia pun hanya meringis
kesakitan.
Sore pun
menjelang, sinar surya mulai meredup menyinari ruang-ruang kamput itu, tak
terkecuali ruang dimana gadis itu berada. Ia masih saja berkutat pada tugasnya
membalik-balik lembar demi lembaran buku tebal di hadapannya. Tanpa ada seorang
pun di sekitarnya. Rasa kantuk pun menyerangnya, sesekali ia mengelus matanya
dan menggeleng-gelengkan kepalanya untuk menghilangi rasa kantuknya. Tanpa
disadari olehnya, ada seorang namja berkaca mata hitam yang mengawasinya.
Mengambil foto gadis itu. Kini ia tak bisa lagi menahan rasa kantuknya,
perlahan kepalanya pun mulai jatuh ke atas buku dan tertidurlah ia.
Suzy
tertidur dengan nyenyaknya, hingga ia tak sadar malam telah tiba. Suzy bangun
dari tidurnya, ia mengacak rambutnya dan mendengus kesal karena ketiduran. Ia
pun berpikir sejenak, seperti ada yang mengelayut di badannya. Ia menoleh,
sebuah jaket telah terpasan indah di punggungnya. Ia mengambilnya dan
memandanginya.
Suzy Pov
Aku
ketiduran lagi, dan tugasku ini belum selesai. Mollayo. Tunggu ada sesuatu di
punggungku, ini terasa hangat. Ah, ini
jaket. Tapi ini milik siapa, tapi sepertinya ini jaket laki-laki. Ah apa yang
terjadi tadi. Emm, ku cium baunya. Tak kusangka baunya lembut sekali, ah ini
nyaman. Siapa saja, gomawo. Ah tugasku, benar saja. Aku harus mengerjakannya
lagi. Emm ini terasa aneh, kupikir tugasku tadi belum selesai. Tapi, kenapa
sekarang sudah selesai. Dan sepertinya ini bukan tulisan tanganku. Ini jauh
lebih bagus. Aissh, ini pasti hari keberuntunganku. Ani, kuhapus kata-kata ku,
bukan lucky day. Aku cuman beruntung gumamku.
Sekarang
ku beresi buku-buku ini dan tak aku sadari, aku menyenggol secup cofee yang
masih panas. Aku pandangi sejenak. “Ini
masih panas, ini pasti belum lama. Siapa ya yang memberikannya ? “Gumamku. Ku
putar cupnya dan kutemukan stiky note di belakangnya, aku melepasnya dan ku
baca satu per satu kalimatnya.
“Hei
Nanas, Jangan tidur terus. Kapan kau serius belajar, Ini kejutanku yang pertama.
Bukankah ini sudah cukup. Oh iya, kau pasti akan terkejut saat bertemu
denganku. Aku begitu tampan, tinggi dan kurus. 3600 berbeda dengan
diriku yang dulu. Tidak seperti dirimu, kau masih saja jelek. Ingat Kopinya
masih panas”
Seketika
aku sadar, kusemprotkan kopi itu. Lidah ku terasa terpanggang. Tunggu bukankah
ini Myungsoo. Ya, Myungsoo. Kau kembali.
Author Pov
Suzy pun
berlari keluar, ia memutar kepalanya. Mencari namja itu. Namun nihil yang
didapatnya. Ia hanya memautkan bibirnya dan kembali masuk ke perpustakaan. Suzy
menggigit Cup Coffeenya dan mengangkat semua barangnya. Termasuk jaket itu.
Tanpa ia sadari, seorang namja bertopi hitam memandanginya dari kejauhan
(Malem-malem kok pake topi sih kang #Author)
Suzy
berjalan perlahan dengan barang yang membuatnya kesusahan. Sesekali ia
menaikkan barang bawaannya. Dan meniup poni kebanggaannya. Kini ia sudah sampai
di rumahnya, ia membuka pintu dengan kesusahan dan masuk kedalam.
“Ya,
Sepupuku yang satu ini malang sekali” Ledek Kris yang tengah duduk sambil
menonton tv.
“Diamlah,
bantu aku menurunkan ini !” Pinta Suzy.
“Nde, Suzy
ahjumma,” Kata Kris.
“Yak, Wu
Fi Yan. “ Bentak Suzy.
“Yakkkk,
Jangan panggil aku dengan nama itu lagi, panggil aku kevin li atau kris itu
sudah cukup. Kau ini.” Balas Kris.
“Wu fi
Yan, Wu Fi Yan Wekk” Ledek Suzy, sambil berlari.
“Aissh
Jinja.” Balas Kris sambil mengejar Suzy.
Setelah
mereka lelah berkejar-kejaran, mereka pun duduk di sofa sambil memakan cemilan.
Mereka masih saja bercanda, hingga Tak sengaja Kris menyentuh paha Suzy.
Hening. Tak ada kata yang terucap dari mereka. Hingga Suzy memecahkan
keheningan itu.
“Aissh,
Lupakan. Lagi pula kita bersaudara. Hanya menyentuh saja, gwencana” Kata Suzy.
“Nde.”
Balas Kris singkat.
“Oh iya, kapan kau akan pindah dari rumahku ?. Bisakah
kau tidak pindah. Itu pasti akan sulit untuk Sulli. Dan pasti eomma akan
kehilangan Guru Bahasanya.” Tanya Suzy.
“Molla, Ayahku belum memberikan izin untukku pindah.”
Jawab Kris.
“Haruskah aku yang berkata pada Ahjussi ?.”Tanya Suzy.
“Terserah kau saja.” Jawab Kris.
“Oh, iya. Sepertinya dia sudah kembali dari Amerika.”
Kata Suzy.
“Myungsoo, jinja. Pasti kau akan sangat bahagia.” Goda
Kris.
“Tentu saja, lihat lah ini kopi darinya. Tulisan ini
apa maksutnya ya. Tentu saja aku bahagia. Dia adalah sahabat terbaikku.” Tegas
Suzy.
“Terserahlah, cepat tidur sana kau tak mau kena marah
Miss Jung lagi kan. Oh iya Eomma dan Appa tadi pagi berangkat ke pulau jeju.
Mungkin mereka akan pulang 2 minggu lagi.” Kata Kris.
“Aissh, mereka. Baiklah, aku tidur dulu” Kata Suzy
sambil beranjak dari Sofa.
Di kamar Suzy masih memandangi jaket itu, mengelusnya,
dan menghirup baunya. Ia masih berpikir tentang apa yang sebenarnya terjadi.
Benarkah itu Myungsoo atau orang lain. Tapi jika myungsoo kenapa ia tak ada
disini. Kata-kata itu masih berputar di benaknya. Hingga ia pun tertidur.
Pagi harinya……………….
“Ahjumma, apa kau tak mau berangkat kuliah. Kelasmu di
mulai sejam lagi.” Teriak Kris dari dapur.
Suzy pun seketika bangun dari ranjangnya. Dengan rambut
yang berantakan. Ia diam dan seketika ia berlari ke kamar mandi.
15 menit kemudian
Suzy keluar dari kamar mandi memakai sepatunya dan
mengambil tasnya secara terburu-buru. Segera ia keluar kamarnya dan berlari
turun dari kamarnya. Ia masuk ke dapur.
“Annyeong…” sapa Suzy sambil memakan roti dan meminum
susunya.
“Hey, makanlah Perlahan” Saran Kriss.
“Ini terlalu matang. Aku pergi” kata Suzy sambil
menggigit rotinya.
“Yakkkk, aku bukan pembantumu. Jika kau tak suka
dengan makanan buatanku, buat saja sendiri.” Teriak Kris dari dapur ketika Suzy
berlari keluar dari rumah.
Suzy berlari menuju kampusnya sambil menjinjing tas
dan tugasnya. Ia amat kesulitan. Hingga sesekali ia tersungkur jatuh ke tanah.
Ia bangkit dan berlari lagi. Tak lama, ia sudah sampai di kampusnya. Ia terus
saja berlari di lorong lorong kelas. Ia pun berhenti di kerumunan. Ia berteriak
meminta jalan untuknya lewat.
Ia pun menerobos kerumunan itu. Ia mengangkat bukunya
tinggi-tinggi dan berlari setelah sampai di kerumunan itu, namun sekejap ia
menabrak seorang namja dan jatuh diatas pelukannya. Suzy mencium bau namja itu.
Suzy terbelalak. Segera ia memastikan dengan menyentuh pipi namja Itu.
“Myungsoo ?” kata Suzy.
RCL
TBC