Minggu, 13 Oktober 2013

Fruit Of Love Part 3




Author             : Monita Rinjani
Facebook         : www.facebook.com/park.nita Atau www.facebook.com/nssembhab
Genre              : Romance
Length             : Chapter
Cast                 : Suzy Miss A
                          Myungsoo Infinite
                          Kim Soo Hyun
Main Cast        : Dongho U-kiss, Iu,  Sulli f(x). Kriss Exo-M
Note*              : Ini ff ciptaan mimin sendiri, berasal dari imajinasi mimin sendiri No Bash Please. Copas..... Ijin Dulu Nde...!

( Itu kah kau ? aku tak percaya )
Suzy berjalan mengelilingi rak buku. Ia menyentuh bukunya satu-persatu. Ia mengernyit dan mulai berjinjit untuk mengambil buku yang ingin ia ambil. Ia melonjak dan seketika ia terjatuh. Petugas perpustakaan yang melihatnya pun hanya mendelik kearahnya. Suzy pun bangkit sambil mengelus pantatnya. Pandangannya pun seketika teralih dengan suara buku yang terjatuh dari ujung rak itu. Suzy mulai berjalan kearah suara itu. Ia pun kaget saat melihat L tengah tertidur disana. Suzy berjongkok dan memandangi wajah L. Ia pun menyentuh alis L dan berkata.
“alis ini, sepertinya aku pernah melihatmu. Tapi bukan Stalker itu. “ gumam Suzy.
Seketika L membuka matanya dan Suzy pun kaget.
Suzy Pov
Aissh tugas ini mulai menggerogoti otakku, kenapa harus aku. Dan lagi, kenapa semua bahan tugas ini sangat sulit ku temukan. Membuatku seperti orang gila. Melompat-lompat seperti pocong dan inilah akibatnya, semua melihat kearahku dan aku terjatuh. Tunggu sepertinya aku mendengar buku yang terjatuh. Aku berjalan mengendap-endap kearah suara itu. Aku mulai berjongkok dan melihat L terlelap disana. Ini membuatku kacau. Tapi sejenak ku pandangi wajahnya dan ku sentuh alisnya. Sepertinya aku pernah melihat alis dan mata secantik ini. Tak itu tak mungkin, dia seorang stalker. Tidak mungin itu dirinya. Kacau dia terbangun.
Suzy Pov End
Author Pov
L membuka matanya dan dengan seketika ia memegang tangan Suzy. Ia terbangun dari tidurnya dan hanya memasang wajah datar kepada Suzy. Suzy mulai gugup. Ia takut dengan apa yang akan terjadi selanjutnya. L pun mengangkat tangannyaseperti akan menghempaskannya kearah Suzy. Suzy Menutup matanya dan berteriak pelan. Tiba-tiba ada sesuatu yang jatuh ke pangkuannya, sebuah buku yang hendak ia ambil tadi. Suzy membuka matannya dan melihat ke sekeliling, ia melihat L yang sedang mengambilkan semua buku yang hendak ia ambil. Suzy hanya terbengong-bengong melihat semua itu. L pun hanyaberlalu meninggalkan Suzy yang masih shock melihat semua itu.
Suzy pun tanpa pikir panjang mengambil semua buku itu dan membawanya ke meja. Ia membuka sebuah bukan sambil memainkan pulpennya. Ia masih memikirkan kejadian tadi dan menjerit kesal karena ia tak tau apa-apa dengan kejadian tadi. Karena itu, Suzy mendapat hadiah pukulan buku dari petugas perpustakaan. Ia pun hanya meringis kesakitan.
Sore pun menjelang, sinar surya mulai meredup menyinari ruang-ruang kamput itu, tak terkecuali ruang dimana gadis itu berada. Ia masih saja berkutat pada tugasnya membalik-balik lembar demi lembaran buku tebal di hadapannya. Tanpa ada seorang pun di sekitarnya. Rasa kantuk pun menyerangnya, sesekali ia mengelus matanya dan menggeleng-gelengkan kepalanya untuk menghilangi rasa kantuknya. Tanpa disadari olehnya, ada seorang namja berkaca mata hitam yang mengawasinya. Mengambil foto gadis itu. Kini ia tak bisa lagi menahan rasa kantuknya, perlahan kepalanya pun mulai jatuh ke atas buku dan tertidurlah ia.
Suzy tertidur dengan nyenyaknya, hingga ia tak sadar malam telah tiba. Suzy bangun dari tidurnya, ia mengacak rambutnya dan mendengus kesal karena ketiduran. Ia pun berpikir sejenak, seperti ada yang mengelayut di badannya. Ia menoleh, sebuah jaket telah terpasan indah di punggungnya. Ia mengambilnya dan memandanginya.
Suzy Pov
Aku ketiduran lagi, dan tugasku ini belum selesai. Mollayo. Tunggu ada sesuatu di punggungku, ini terasa hangat.  Ah, ini jaket. Tapi ini milik siapa, tapi sepertinya ini jaket laki-laki. Ah apa yang terjadi tadi. Emm, ku cium baunya. Tak kusangka baunya lembut sekali, ah ini nyaman. Siapa saja, gomawo. Ah tugasku, benar saja. Aku harus mengerjakannya lagi. Emm ini terasa aneh, kupikir tugasku tadi belum selesai. Tapi, kenapa sekarang sudah selesai. Dan sepertinya ini bukan tulisan tanganku. Ini jauh lebih bagus. Aissh, ini pasti hari keberuntunganku. Ani, kuhapus kata-kata ku, bukan lucky day. Aku cuman beruntung gumamku.
Sekarang ku beresi buku-buku ini dan tak aku sadari, aku menyenggol secup cofee yang masih panas.  Aku pandangi sejenak. “Ini masih panas, ini pasti belum lama. Siapa ya yang memberikannya ? “Gumamku. Ku putar cupnya dan kutemukan stiky note di belakangnya, aku melepasnya dan ku baca satu per satu kalimatnya.
“Hei Nanas, Jangan tidur terus. Kapan kau serius belajar, Ini kejutanku yang pertama. Bukankah ini sudah cukup. Oh iya, kau pasti akan terkejut saat bertemu denganku. Aku begitu tampan, tinggi dan kurus. 3600 berbeda dengan diriku yang dulu. Tidak seperti dirimu, kau masih saja jelek. Ingat Kopinya masih panas”
Seketika aku sadar, kusemprotkan kopi itu. Lidah ku terasa terpanggang. Tunggu bukankah ini Myungsoo. Ya, Myungsoo. Kau kembali.
Author Pov
Suzy pun berlari keluar, ia memutar kepalanya. Mencari namja itu. Namun nihil yang didapatnya. Ia hanya memautkan bibirnya dan kembali masuk ke perpustakaan. Suzy menggigit Cup Coffeenya dan mengangkat semua barangnya. Termasuk jaket itu. Tanpa ia sadari, seorang namja bertopi hitam memandanginya dari kejauhan (Malem-malem kok pake topi sih kang #Author)
Suzy berjalan perlahan dengan barang yang membuatnya kesusahan. Sesekali ia menaikkan barang bawaannya. Dan meniup poni kebanggaannya. Kini ia sudah sampai di rumahnya, ia membuka pintu dengan kesusahan dan masuk kedalam.
“Ya, Sepupuku yang satu ini malang sekali” Ledek Kris yang tengah duduk sambil menonton tv.
“Diamlah, bantu aku menurunkan ini !” Pinta Suzy.
“Nde, Suzy ahjumma,” Kata Kris.
“Yak, Wu Fi Yan. “ Bentak Suzy.
“Yakkkk, Jangan panggil aku dengan nama itu lagi, panggil aku kevin li atau kris itu sudah cukup. Kau ini.” Balas Kris.
“Wu fi Yan, Wu Fi Yan Wekk” Ledek Suzy, sambil berlari.
“Aissh Jinja.” Balas Kris sambil mengejar Suzy.
Setelah mereka lelah berkejar-kejaran, mereka pun duduk di sofa sambil memakan cemilan. Mereka masih saja bercanda, hingga Tak sengaja Kris menyentuh paha Suzy. Hening. Tak ada kata yang terucap dari mereka. Hingga Suzy memecahkan keheningan itu.
“Aissh, Lupakan. Lagi pula kita bersaudara. Hanya menyentuh saja, gwencana” Kata Suzy.
“Nde.” Balas Kris singkat.
“Oh iya, kapan kau akan pindah dari rumahku ?. Bisakah kau tidak pindah. Itu pasti akan sulit untuk Sulli. Dan pasti eomma akan kehilangan Guru Bahasanya.” Tanya Suzy.
“Molla, Ayahku belum memberikan izin untukku pindah.” Jawab Kris.
“Haruskah aku yang berkata pada Ahjussi ?.”Tanya Suzy.
“Terserah kau saja.” Jawab Kris.
“Oh, iya. Sepertinya dia sudah kembali dari Amerika.” Kata Suzy.
“Myungsoo, jinja. Pasti kau akan sangat bahagia.” Goda Kris.
“Tentu saja, lihat lah ini kopi darinya. Tulisan ini apa maksutnya ya. Tentu saja aku bahagia. Dia adalah sahabat terbaikku.” Tegas Suzy.
“Terserahlah, cepat tidur sana kau tak mau kena marah Miss Jung lagi kan. Oh iya Eomma dan Appa tadi pagi berangkat ke pulau jeju. Mungkin mereka akan pulang 2 minggu lagi.” Kata Kris.
“Aissh, mereka. Baiklah, aku tidur dulu” Kata Suzy sambil beranjak dari Sofa.
Di kamar Suzy masih memandangi jaket itu, mengelusnya, dan menghirup baunya. Ia masih berpikir tentang apa yang sebenarnya terjadi. Benarkah itu Myungsoo atau orang lain. Tapi jika myungsoo kenapa ia tak ada disini. Kata-kata itu masih berputar di benaknya. Hingga ia pun tertidur.
Pagi harinya……………….
“Ahjumma, apa kau tak mau berangkat kuliah. Kelasmu di mulai sejam lagi.” Teriak Kris dari dapur.
Suzy pun seketika bangun dari ranjangnya. Dengan rambut yang berantakan. Ia diam dan seketika ia berlari ke kamar mandi.
15 menit kemudian
Suzy keluar dari kamar mandi memakai sepatunya dan mengambil tasnya secara terburu-buru. Segera ia keluar kamarnya dan berlari turun dari kamarnya. Ia masuk ke dapur.
“Annyeong…” sapa Suzy sambil memakan roti dan meminum susunya.
“Hey, makanlah Perlahan” Saran Kriss.
“Ini terlalu matang. Aku pergi” kata Suzy sambil menggigit rotinya.
“Yakkkk, aku bukan pembantumu. Jika kau tak suka dengan makanan buatanku, buat saja sendiri.” Teriak Kris dari dapur ketika Suzy berlari keluar dari rumah.
Suzy berlari menuju kampusnya sambil menjinjing tas dan tugasnya. Ia amat kesulitan. Hingga sesekali ia tersungkur jatuh ke tanah. Ia bangkit dan berlari lagi. Tak lama, ia sudah sampai di kampusnya. Ia terus saja berlari di lorong lorong kelas. Ia pun berhenti di kerumunan. Ia berteriak meminta jalan untuknya lewat.
Ia pun menerobos kerumunan itu. Ia mengangkat bukunya tinggi-tinggi dan berlari setelah sampai di kerumunan itu, namun sekejap ia menabrak seorang namja dan jatuh diatas pelukannya. Suzy mencium bau namja itu. Suzy terbelalak. Segera ia memastikan dengan menyentuh pipi namja Itu.
“Myungsoo ?” kata Suzy.
RCL
  TBC

Rumor Myungzy terbaru



Tentang Myungzy

Tentang foto ini..

Baju yang di pakai Myungsoo sedikit mencurigakan
Dipikir pikir, gak ada juga kan angka 13 dijam. Dan kenapa jarum jamnya menunjuk angka 10 sama 13. Bisa di artiin tanggal 10 2013. Yang bertepatan dengan ulang tahun Suzy atau bisa juga dibaca tanggal 10 dan tanggal 13 yang bertepatan dengan ultah Suzy and Myungsoo.
Moga aja Myungsoo emang sengaja nglakuin itu karena Myungsoo gak bisa ngelakuin hal lain selain itu untuk ultah Suzy. *amin

Lalu tentang rumor Suzy and Sungjoon.


Foto itu diambil tanggal 24 september
Dan artikel yang bilang kalo Suzy mainin tangan Sungjoon itu salah. Tapi Suzy mau nurunin tangan Sungjoon dari pundaknya.
And Suzy gak nyetir sendiri, tapi sungjoon yang nyetir and Suzy duduk di belakang sama 3 teman lainnya.
Mereka enggak berdua kan berarti.
Video di sport seoul itu juga di potong-potong.


Cuman mau bilang itu aja. Kalian setuju gax sama pemikiranku ini.

Kamis, 10 Oktober 2013

FF SPECIAL SUZY BIRTHDAY




Tittle                : Shining day
Genre              : Romance-dol
Main Cast        : Bae Suzy, Kim Myungsoo
Sub Cast          : Temukan Sendiri
Disclaimer       : Cast adalah milik mereka sendiri. Siapapun yang baca ff ini harus dan wajib meninggalkan jejak, jangan jadi pembaca gelap atau pembaca misterius. Typo harap dimaklumi.  Jika ada dta Pribadi Cast yang dirubah, harap dimaklumi.
No bash
No copas
No silent
Happy Reading !!!!!!!
9 Oktober 2013
Sore itu, seorang yeoja tengah asik dengan pemotretannya. Ia berpose sedemikian rupa. Menorehkan berkas-berkas indah dilekuk-lekuh tubuhnya.
“Sekian. Pemotretan hari ini selesai. Terima kasih atas kerjasamanya.” Kata Photografer itu.
“Nde. Gamsahamnida. Gamsahamnida.” Kata yeoja itu selagi membungkuk ke semua orang dan tersenyum dengan lensung pipit di pipi kanannya.
Yeoja itu berjalan kearah ruang ganti dan melihat perlahan kearah jamnya. 15.00 KST. Ia segera bergegas mengganti bajunya dan memanggil managernya yang pergi entah kemana. Tak berapa lama manager Suzy datang dan mengingatkan yeoja itu tentang jadwalnya selanjutnya.
“Suzy, kajja. Kita masih harus pergi ke gedung JYP.” Kata Managernya.
“Nde.” Kata Suzy dan segera pergi menuju mobilnya.
Suzy berada didalam mobil sembari memainkan ponselnya. Ia tengah membuka akun twitternya.
“Aissh, dia tidak muncul lagi.” Keluh Suzy.
“Wae?.” Tanya managernya.
“Ani Oppa.” Jawab Suzy sambil tersenyum.
“Owh, nde. Bukankah besok ulang tahunmu, bagaimana jika kita merayakannya bersama member lain.” Kata Managernya.
“Memangnya ada waktu?.” Tanya Suzy.
“Cakkaman. Ah, mianhae, ternyata tidak ada. Mianhae.” Kata Managernya.
“Gwenchana Oppa.” Kata Suzy sambil mengotak-atik kembali ponselnya.
23.00 KST
Suzy kembali ke dormnya. Tampak seperti tidak ada kehidupan di dalam dormnya. Ia merasa bahwa member lain telah terlelap dalam mimpi mereka. Suzy masuk kedalam kamarnya dan membanting tubuhnya keatas kasur. Ia merasakan tubuhnya yang kelu dan sakit karena bekerja seharian. Ia menoleh perlahan pada notebooknya yang terletak diatas meja kecil disamping tempat tidurnya. Ia beranjak dari tempat tidur dan duduk di depan notebooknya.
Ia membuka perlahan daum.net Miss A dan berberapa milik idol lain. Ia tersenyum tidak jelas ketika melihat sebuah foto World Tour Infinite di Bangkok.
“Wah, seandainya saja Miss A juga melakukan World Tour.” Gumam Suzy.
Lalu tanpa sengaja ia menemukan sebuah Web Page dari salah satu Fansnya. Ia membacanya dengan seksama. Tertulis pada awal wp itu untuk menarik nafas dalam-dalam sebelum membaca ulasan-ulasan itu. Perlahan Suzy menarik nafasnya dan membuangnya. Ia membacanya.
Awalnya ekspresi wajah Suzy biasa saja, namun semakin lama wajahnya berubah tidak jelas. Ada tampang bahagia namun gelisah di dalamnya.
“eottokhe, apa semua rahasiaku terbongkar.” Kata Suzy.
“Owh, sumber artikel ini dari fans Indonesia. Mereka memang daebak.” Kata Suzy.
“apa semua tweetku itu terlalu transparan hingga mudah ditebak.” Kata Suzy
“owh, sudah terlalu larut. Sebaiknya aku tidur agar bisa memulai jadwalku besok dengan semangat. Suzy Fighting.” Kata Suzy yang berbicara pada dirinya sendiri. Ia menyemangati dirinya sendiri.
Tek...tek...tek
Dentuman jam itu perlahan demi perlahan menggeser jarum panjang kearah jam dua belas. Tiba-tiba kamr Suzy terbuka. Sebuah lilin kecil diatas sebuah benda yang terlihat berjalan menuju kearah Suzy. Tentu saja ada orang yang membawanya.
“Saengil chukkahamnida 2x saranghaneun uri Suzy Saengil chukkahamnida.” Suara itu terdengar berulang-ulang di telinga Suzy. Suzy terbangun dari tidurnya dan melihat semua member Miss A dan managernya yang datang membawakan sebuah kue tart kecil berwarna pink. Suzy yang tidak percaya hanya tersenyum dan menutup mulutnya untuk menahan tangisnya. Ia sangat terharu.
“Gumapta eonni. Oppa.” Kata Suzy kepada manager dan Eonni-eonni nya.
“Arraseo, tapi sekarang tiup lilin ini terlebih dahulu.” Kata Jia eonni.
“Nde.” Kata Suzy dan memejamkan matanya dan meniup lilin itu. Semua pun bertepuk tangan. Tiba-tiba Min datang membawa sebuah kue tart Black forest *benergak nulisnya.
Suzy tersenyum bahagia. Setelah itu. Mereka membiarkan Suzy untuk beristirahat karena telah bekerja seharian. Ia tersenyum memandang kado-kado yang diberikan oleh Manager dan eonni eonninya diatas meja dan segera untuk tidur. Namun ia merasakan sesuatu yang sedikit mengganjal di hatinya. Ia pun mengambil ponselnya dan memakai hoodienya.
Disisi lain.
Seorang namja berparas cantik tengah memberesi alat make upnya kedalam kopernya. Tiba-tiba ia mengingat sesuatu. Ia pun pergi kekamar sebelahnya.
Tok..tok..tok.
“Who?.” Tanya seseorang didalam menggunakan bahasa inggris.
“Hyung, ini aku. Sungjong.” Kata namja berparas cantik itu.
“masuklah.” Katanya.
“Wae?.” Tanya namja itu ketika Sungjong telah masuk kedalam kamar hotelnya.
“Ponselku tertinggal. Mian.” Kata Sungjong.
“Owh hyung juga ada disini.” Kata Sungjong ketika melihat sungyeol yang tengah berkaca di jendela kamar namja itu.
“Yakkk Lee Sungjong, Kim Myungsoo. Bisakah kalian diam. Aku sedang bersiap-siap untuk melakukan video call dengan nation first love. Kau tahu.” Kata Sungyeol. Ya, Sungyeol dan Sungjong memang dekat dengan member Miss A. Terutama bae Suzy. Mereka berteman dekat.
“Wah, hyung. Daebak. Aku saja baru akan mengiriminya pesan. Kira-kira Suzy sedang apa ya ?. aku akan mengirimi pesan lebih cepat darimu.” Kata Sungjong.
“shireo.” Kata Sungyeol.
“Aisssh. Aku lelah. Keluarlah.” Kata Myungsoo mengusir kedua mahluk itu.
Setelah mereka keluar, Myungsoo pun menatap layar ponselnya dan menatap kearah luar jendela yang mengarah langsung ke gedung-gedung yang menjulang dengan cahaya yang memantul di kaca-kacanya.
Ia menekan beberapa digit number dan meekan tombol panggil.
Back to Suzy.
Suzy berjalan keluar dorm dengan topi dan masker yang menutupi mulutnya sebagai penyamarannya. Ia menoleh kekanan dan kekiri kemudian menhentika sebuah taxi. Tak  berapa lama, Suzy telah sampai di tepian Sungai Han. Ia menatap kearah gemerlap cahaya dari jembatan yang memantul di permukaan sungai Han. Ia membuka maskernya dan menghirup udara segar Sungai itu.
Suzy mendekat kearah pagar pembatas dan bersandar di pagar itu.
“joh-eun.” Kata Suzy sambil tersenyum. Ia mengambil ponselnya dan hendak membuat selca. Namun ia melihat 2 pesan belum terbaca.
Pesan pertama : pesan dengan sebuah foto gedung-gedung dimalam hari.
“bich . modeun banghyang-eulo balsan . oneul gat-i aleumdaun. Chukkae.”
Artinya : shine. radiating in all directions. beautiful as today
Pesan kedua : pesan dengan sebuah foto dua orang namja yang tengah memandang tajam.
“ulineun dangsin ttaemun-e jujanghanda. i modeun chaeg-im . : 7 .Suji ,saeng-il chukkahamnida.”
Artinya : kami berdebat karenamu. pertanggung jawabkan semua ini. :7
Suzy, selamat ulang tahun.
Suzy tersenyum memandang isi ponsel itu. Ia memandang kedua orang namja yang katanya berdebat karenanya.
“Sungyeol Oppa, bagaimana bisa ia berebut dengan sungjong Oppa. Kalian semua sahabatku.” Gumam Suzy sambil mengetuk-etuk pelan layar ponselnya. Kemudian memasukkannya ke dalam saku hoodie nya.
Suzy mengingat ingat pesan yang pertama dan tersenyum sembari memandang sungai han dengan lepas.
“Shinee as today. as in previous years. Tapi sekarang berbeda. Dulu yang sendiri. Kini tak lagi. Bahagia kah kau disana. Apa kau baik-baik saja.” Gumam Suzy.
Tiba-tiba ponsel Suzy bergetar. Ia mengambilnya. Terlihat sebuah panggilan Video. Suzy mengangkatnya.
“Oppa.” Kata Suzy.
“Suzy. Annyeong.” Kata orang itu canggung.
“Wae. Kenapa tidak menggunakan no. Yang satunya.” Tanya Suzy.
“Senang bisa melihatmu.” Kata namja itu.
“Apa world tur nya sudah siap?.” Tanyanya.
“Nde. Aku baru saja pulang dari persiapan.” Jawab namja itu.
“MMM.” Kata Suzy.
“Bae Suzy...” Kata orang itu.
“nde Kim Myungsoo.” Balas Suzy.
“ekHmmmmm.” Kata Myungsoo.
“...”
“Saengil Chukkahamnida 2x saranghaneun uri suzy saengil chukkahamnida.” Senandung Myungsoo mengalun pelan ditelinga Suzy.
“Oppa.” Kata Suzy terharu.
“Mian. Hanya ini yang bisa kulakukan. Jika saja aku tidak melakukan world tour ini.” Kata Myungsoo.
“Ani, aku menyukainya. Gumawo oppa.”
“Nde. Oppa, sepertinya hubungan kita akan segera terbongkar.” Kata Suzy.
“Aku membaca artikel tentang kita tadi.” Kata Suzy lagi.
“wa..wae..?.” Tanya Myungsoo.
“Nde. Aku harap rahasia ini tetap terjaga.” Kata Suzy.
“Tenanglah. Aku akan menjaga tentang hub. Kita.” Kata Myungsoo.
“Gomawo. Aku juga akan berusaha. Fighting.” Kata Suzy.
“Saranghae. Suzy.” Kata Myungsoo.
“nado saranghae Oppa.” Kata Suzy lalu memeluk ponselnya yang telah terputus sambungannya. Ia tersenyum lepas.
“Cinta tidak memandang apapun. Jarak, ras atau yang lain tak akan menghalangi cinta kita. Bersinar bagai pantulan surya yang mengiringi langkah kita.”
“hari ini bersinar. Seperti tempatku saat ini. Sungai han bersinar. Shining shining like your eye.”
END